Sabtu, 27 Februari 2010

Terbang untuk kata maaf

Terbang Untuk Kata Maaf

By : ST12

Kuharap waktu dapat berputar
kutunggu kamu yang tak kurindu

ku ratap hati ini tak buka
diriku pasti kau anggap mati

ku terbang ke langit ke tujuh
untuk mendapat kata maafmu
ku harap bisa menebus dosaku padamu

biarkan langit terang sudah
aku menunggumu di setiap waktu
membiarkan aku tanpa bintang
aku menunggumu selalu menunggumu

menyesal ku jahat padamu
ku tlah membunuhmu di setiap waktu
terlambat kurasakan sakitmu
ku tlah membunuhmu, aku membunuhmu

biarkanlah langit terang sudah
ku selalu menunggumu di setiap waktu
menjadi cahaya bintang-bintang
aku menunggumu selalu menunggumu
menjadi cahaya bintang - bintang

Senin, 15 Februari 2010

Pepeng


PEPENG { GITARIS }
Nama lengkap : Dedy Sudrajad.
Tanggal lahir : Pria lahir 9 Mei 1978 Bandung
Kebiasaaan : bercita cita menjadi Pemain Sepak Bola.Orang tua Solihin & {alm}Oningsih juga menginginkan Pepeng menjadi Pemain Sepak Bola.Setiap......



Pagi Pepeng tidak lupa membaca koran/tabloid Bola.Dan tidak lupa juga menyempatkan diri untuk bermain Ps Winning Eleven.Setiap hari libur supaya Pepeng kondisi nya bugar sering bermain Futsal,billiar & Bulu Tangkis.Gagal menjadi Atlet namun profisi menjadi Musisi cukup menyenangkan.
Pepeng sering mengisi Waktu luang senang berjalan-jalan ke moll sambil mencari sepatu baru.Malam nya ai menonton film terbaru di Bioskop.BIP21 Bandung.Pepeng juga tak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.
Usaha : Pria ini mempunyai usaha kos-kosan.

Pepeng, Bekas Gitaris Band Gagal

Bukan baru kemarin sore Pepeng terjun ke dunia musik. Udah belasan tahun cowok bernama lengkap Dedy Sudrajat ini manggung dari kafe ke kafe. Dan bukan cuma bareng satu band, tapi banyak. Mungkin karena ngerasa belum terlalu sreg, anak ke 11 dari 11 bersaudara ini beberapa kali gonta ganti band sejak SMP. Tapi seperti diakuinya "kebanyakan sih band-band proyek gagal. Hehehe."

Selepas SMA, Pepeng membentuk sebuah band bareng Pepep (drummer ST12). Band yang punya nama Oliv ini sempat merilis satu album di tahun 1996, tapi setelah itu nggak ada kabarnya lagi. Pepeng dan Pepep pun akhirnya berpisah dan membentuk band masing-masing, sebelum akhirnya Pepep membentuk ST12 dan mengajak Pepeng untuk gabung.

Bermula dari pertemanan di bangku SMP dengan seorang teman yang jago main gitar, cowok kelahiran Bandung, 9 Mei 1978 ini jadi tertarik ikut belajar main gitar. Setelah sempat otodidak dengan memborong beberapa buku chord gitar, akhirnya orang tuanya mendaftarkan Pepeng ke sebuah kursus privat gitar.

Merasa udah cukup jago, pemakai Fender Stratocaster ini pun rajin mengikuti berbagai fertival band di Bandung. Dan ternyata hasilnya nggak malu-maluin, dia sempat menyabet penghargaan sebagai Best Guitarist di sebuah festival band SMA.

Main gitar bukan satu-satunya keahlian pengagum Richie Sambora, Joe Satriani, dan Andra Ramadhan ini. Diam-diam Pepeng juga jago dalam hal tarik suara. Kemampuannya berolah vokal ini dibuktikan di album-album ST12, di mana dia juga ikut menyumbang suara sebagai vokal latar.{STSeta/febririfki}

Pepep

PEPEP {DRUMS}
Nama lengkap
: Ilham Febry.
Tanggal lahir : Pria kelahiran 9 Februari 1982 Bandung
Kebiasaaan : berhobi Memasak.Pepep juga mempunyai usaha Studio Rekaman,Latihan,Rental Soundsystem.Selain Hobi Memasak juga hobi memelihara berbagai jenis burung & anjing.menurut Pepep memelihara Hewan dapat menghilangkan STRES.Setiap Bangun Pagi Putra Darmi & Helmy menyempatkan membaca koran.Lulusan S1 Ekonomi Unpar ini suka mebaca buku rohani milik Drs Dyayadi berjudul MENGAPA SAYA MASUK ISLAM.Ada 1kebiasaan Unik Pepep kala menjelang sore,yaitu.....

suka memasak di dapur,Mengapa?ternyata Pepep mempunyai keahlian Memasak.Setelah matang Mimi{pacar Pepep}lah yang menjadi orang pertama mencicipi masakan Pepep.Sebelum Tidur Pepep selalu memutar lagu-lagu Band & Penyanyi luar Negeri seperti Deep Purple,Coldplay,BonJovi,Muse & Toto.Selama waktu Liburan Pepep suka Menyempatkan Renang & Trade Mil merupakan olahraga kesenangan Pepep.

Usaha; pria ini juga mempunyai usaha Studio Rekaman,Latihan,Rental Soundsystem.


Pepep, Si Murid Abadi

Berawal dari les piano yang diikutinya sejak kelas 2 SD, cowok bernama asli Ilham Febri ini mulai ketagihan mempelajari hal lain. Dia sempat mencoba bidang tarik suara dan jadi anggota Bina Vokalia selama satu tahun, sampai akhirnya tertarik pada perkusi. Inilah yang akhirnya membuat Pepep memutuskan untuk jadi drummer hingga saat ini.

Menurut cowok kelahiran Jember, 9 Ferbruari 1982 ini, bermain drum adalah sebuah tantangan, karena alat musik ini nggak punya notasi.

"Tapi dia penting banget dalam struktur sebuah lagu, karena dari drum-lah beat-beat itu dihasilkan," kata Pepep.

Fasih megang berbagai alat musik membuat pengguna setia drum DW Collectar dan Tama Star Classic ini jadi hobi mengaransemen lagu.

"Kira-kira sejak SMP lah, kalo lagi nganggur pasti kerjaannya ngulik-ngulik lagu. Bikin melodinya dulu pake keyboard atau gitar, terus masukin bassnya, baru masukin beat-nya," sambung Pepep.

Orang yang punya andil besar dalam memperkenalkan Pepep dengan dunia musik adalah ayahnya, (alm.) Helmy Azis. Sang ayah yang bekerja di PJKA ini sehari-harinya memang hobi nyanyi dan main gitar. Bahkan, beliau juga lah yang mengusulkan nama ST12 sebagai nama band Pepep dkk.

Tapi Pepep ternyata bukan cuma ketagihan sekolah musik. Setelah lulus dari jurusan Akuntansi di Universitas Parahyangan Bandung, anak ke-4 dari 4 bersaudara ini langsung mendaftarkan diri di sebuah sekolah enterpreneur. Tahun berikutnya, dia mengambil jurusan Public Speaking selama satu tahun, dilanjutkan dengan sekolah Sound Engineering untuk membantu bisnis studionya di Bandung.

Hebatnya, kegiatannya manggung dari kafe ke kafe semasa kuliah sama sekali nggak mengganggu studinya. Semua sekolah yang dia masuki berhasil diselesaikan dengan baik, dan di waktu yang bersamaan prestasinya di bidang musik juga mulai menuai sukses. Sebelum membentuk ST12, cowok yang mengidolakan Stewart Capeland ini sempat merilis satu album dengan band lamanya, Oliv.

Pepeng memang sadar bahwa dia nggak bisa selamanya menggantungkan hidup cuma dari musik. Makanya dia buka usaha studio rekaman, studio latihan, rental instrumen dan sound, serta Event Organizer, di rumahnya di Bandung. Alumni SMA BPI Bandung ini juga sempat mengajar di sebuah sekolah musik, tapi terpaksa distop karena jadwalnya di ST12 udah semakin padat.

Yang jelas, di sela-sela kesibukannya bareng ST12 dan mengurus bisnisnya yang seabreg itu, Pepep mengaku nggak pernah berhenti cari ilmu. Nggak harus dari sekolah, karena bisa juga dari pengalaman.

"Kalo nggak mau belajar, ya nggak akan pinter." tutupnya. Setuju, Pep.{STSetia/febririfki}

Charly


CHARLY {VOCALIS}
Nama lengkap: Moch.Charly van houten
Tanggal lahir : Pria Lahir 5 November 1981
Kebiasaan: Ia tak pernah luput dari Gitar.Charly selalu membawa Gitar nya kemana pun,ntah ketika tidur,hang out,sarapan,bahkan mau masuk kamar mandi.Untuk sarapan Pagi Charly selalu memakan Roti,agar stamina saat bernyanyi diatas Panggung.........


Kalau Libur,Charly selalu menghabiskan waktu bersama pacarnya dipegunungan/lesehan.menurut Charly,ia bisa sukses berkat kedua Orang Tuanya Soegendri & Toethe Hartika.Tanpa dukungan ke2 Ortu mungkin bisa tak seperti Cekarang.Ada satu Hobi Charly yang Unik.Rupanya Lulusan Fakultas Seni Musik Universitas Pasundan ini sering mengisengi para personel ST12.
Saat temannya sedang Bermain Ps Charly suka mencabut stop kontak Tv/mematikan Tv,sampai temannya pada jengkel.Charly juga sering mengambil makanan buatan Pepep.Akibatnya para temanya hanya bisa mengigit jari karena makanan yang dihidangkan sudah habis dilahap Charly.
Usaha : Pria ni mempunyai usaha Conter Hp.

Charly, Dari Jalanan Ke Atas Panggung

Wajar aja kalau keluarganya nggak ngelarang waktu Charly memutuskan buat merantau ke Bandung untuk jadi musisi. Selain karena dianggap punya bakat yang memadai, Charly juga datang dari keluarga dengan darah musik yang kental.

Neneknya yang tinggal di Cirebon adalah sinden wayang yang cukup terkenal di daerahnya dan masih aktif sampai saat ini. Sedangkan uwaknya adalah seorang pemusik dangdut, yang pertama kali mengenalkannya pada dunia musik.

Cowok bernama asli Muhammad Charly Van Houtten ini awalnya tertarik untuk jadi gitaris, gara-gara uwaknya yang musisi itu pernah memberinya hadiah berupa gitar. Gitar kesayangannya itu lalu dia bawa kemana-mana sebagai instrumen membuat lagu. Nggak disangka-sangka, ternyata banyak orang yang bilang suara Charly cukup merdu untuk jadi seorang vokalis. Akhirnya sejak tahun 1998, saat mulai manggung dari kafe ke kafe bareng teman-temannya, Charly dipercaya untuk memegang posisi vokal.

Buat cowok kelahiran Cirebon, 5 November 1982 ini, musik bukan cuma sekedar hobi, tapi juga tujuan hidup. Ini yang jadi alasan utamanya hijrah ke Bandung dari Cirebon di tahun 2000, yaitu untuk mengambil kuliah jurusan seni musik di Universitas Pasundan Bandung.

Selama di Bandung, Charly mengaku nggak pernah punya tempat tingggal. Biasanya dia menginap di rumah teman atau di studio musik tempatnya latihan. Sedangkan untuk membeli makan, dia terpaksa mengamen di perempatan jalan Dago.

Untungnya perjuangan ini nggak sia-sia, karena pengagum Al Jarreau dan Armand Maulana ini berhasil menelurkan satu album bareng sebuah band bernama Afterclose, sebelum akhirnya ditarik bergabung oleh ST12.

Perannya di ST12 cukup penting, karena hampir semua lirik lagu band ini adalah ciptaan Charly. Bahkan, cowok yang menulis lagu sejak kelas 1 SMP ini sekarang mulai mencoba-coba membuat lagu untuk dinyanyikan artis lain. Pingkan Mambo dan Aris Idol adalah beberapa di antaranya.

Mengenai Aris, Charly punya alasan sendiri untuk kagum pada salah satu peserta Indonesian Idol itu.

"Waktu itu di salah satu episode Idol, Aris sempat bawain lagu ST12 yang judulnya Rasa Yang Tertinggal. Jujur aja aku sempat nangis liatnya, dia bawain lagu itu dengan bagus banget. Dan ternyata latar belakang Aris juga nggak jauh sama aku, dia dulunya pengamen juga. Jadi aku salut lah sama dia, mudah-mudahan aja dia nggak patah semangat," kata Charly.{Stsetia/febririfki}

Sabtu, 06 Februari 2010

Cinta Tak Direstui

Malam ini ku lihat bulan
Tak terjatuh lalu terurai
Ku nggak ngerti apa yang harus
Ku lakukan


Hari ini aku putuskan
Untuk jauh ku langkahkan kaki
Untuk pergi dari dirimu


Biarkanlah kan kubawa
Sejuta harapan yang indah
Yang pernah kita lalui
Saat bersama
Ku harap kau bisa mengerti
Cinta kita tak direstui
Malam ini harus
Rela ku pergi


Maafkanlah kekasih
Ku harus tinggalkanmu
Meski ku tahu ini menjadi
Kau sakit hati


Relakanlah kekasih
Tutup air matamu
Semua ini aku lakukan
Untuk kebaikanmu


Dengarkanlah kekasih
Ku harus tinggalkanmu
Meski ku tahu ini menjadi
Kau sakit hati
Relakanlah kekasih
Tutup air matamu
Semua ini aku lakukan
Untuk kebaikanmu

STsetia

ST12 dibentuk pada tanggal 20 Januari 2005, diawali dengan perkenalan Ilham Febry (Pepep), Muhammad Charly Van Houten (Charly), Dedy Sudrajat ( Pepeng) dan Iman Rush, di studio rental milik Pepep di Bandung. Pertemuan yang kerap terjadi membuat mereka semakin akrab hingga akhirnya mereka sepakat untuk membentuk sebuah band, yang diberi nama ST12.

Nama ST12 diberikan oleh ayah dari Pepep, Helmi Aziz (alm) yang merupakan kepanjangan dari Stasiun Timur 12, alamat studio rental tempat mereka bertemu.

Perjuangan ST12 untuk mendapatkan label akhirnya berbuah ketika album perdana mereka Jalan Terbaik, berhasil di release di bawah label Music Plus pada tahun 2005. Tiga single menjadi hits di album ini, 'Aku Tak Sanggup Lagi', 'Aku Masih Sayang', dan 'Rasa Yang Tertinggal'. Keinginan untuk menggapai eksistensi di dunia music membuat mereka rela untuk menjalani berbagai rangkaian tour show panjang. Kerja keras ST12 tak sia-sia, penjualan album perdana mereka mencapai lebih dari 400.000 copies dan Ring Back Tone nya diunduh hingga lebih dari 1.000.000 download.

Namun ditengah usaha keras mereka untuk mencapai kesuksesan, Charly, Pepep, dan Pepeng harus menerima kenyataan pahit kehilangan salah satu personel ST12 - Iman Rush - yang meninggal dunia di Semarang akibat pecahnya pembuluh darah di otak pada tgl 22 Oktober 2005.

Tahun 2008, ST12 merilis album P.U.S.P.A dibawah label PT. Trinity Optima Production. Di album ini, Charly menciptakan lagu 'Saat Terakhir' yang didedikasikan untuk Iman Rush. Lagu 'Puspa' dengan cepat diterima oleh pecinta musik Indonesia. Lagu ini berada di puncak tangga lagu di radio-radio Indonesia selama 5 (lima) minggu dan bertahan di chart selama 15 (lima belas) minggu. Tak putus hanya di lagu Puspa, eksistensi ST12 semakin kuat dengan direleasenya single-single lain dari album Puspa. Lagu 'Cari Pacar Lagi', 'Saat Terakhir', dan 'Jangan Pernah Berubah', membawa ST12 masuk ke jajaran artis teratas di Indonesia.

Hanya dalam rentang waktu 3 (tiga) bulan, ST12 berhasil meraih penghargaan double platinum award atas penjualan album PUSPA. Tak hanya itu, pengakuan atas karya ST12 juga terlihat dari digunakannya lagu-lagu ST12 sebagai themesong di berbagai sinetron yang tayang di televisi.

Padatnya jadwal show, kini menjadi keseharian mereka. Namun perjalanan panjang masih menanti di depan mata, kini perjuangan yang dihadapi oleh ST12 adalah mempertahankan eksistensi yang kini sudah diraih.